Sabtu, 07 April 2018

Road Race Motor Camat


Apa yang menarik dari kuda besi lawas yang identik dengan tunggangan pak Camat ini..? Yup.., pak Camat era dahulu sangat berwibawa berkendara di atas Honda Win. Setang-nya tinggi, bodi-nya ramping, namun nampah kokoh meski bukan motor cc besar. Beberapa staf pegawai Kecamatan juga akrab menggunakan motor ini. Maka banyak kalangan bikers JADUL menyebut motor ini dengan julukan "Camat". Secara model, Honda Win 100 memang jauh dari kesan sporty modern.
     Aura Honda Win lebih mengarah ke penantang jalanan off road. Cocok untuk daerah dengan kontur jalanan naik turun seperti pegunungan. Volume cilinder alias cc pun tergolong imut untuk ukuran motor sport. Makin jauh dari kesan garang karena mesinnya yang model datar atau tidur lebih mirip seperti bebek Astrea Supra 100 maupun Honda Grand, alias bukan mesin berdiri seperti Honda GL, Tiger maupun CBR 150. Maka jauhlah dari kesan racing.
    Meski JADUL nan tampak jauh dari kesan sporty, Honda Win punya penggemarnya sendiri. Para pemilik motor ini umumnya menjadikan sport tua legendaris ini sebagai motor kesayangan yang tidak akan dijual kecuali kepepet. Kalau itu beda lagi urusannya. Tapi lupakan soal model nya yang kuno dan tak begitu disuka anak muda. Kita kupas pelan-pelan mengenai sisi kelebihan dari sport JADUL ber-cc imut-imut ini.
Ok.. pertama kita bahas soal rangka. Di sektor rangka, Honda Win punya keunggulan tersendiri. Dua pipa berjajar sangat kokoh seolah kelewat perkasa untuk menyangga badan motor dengan kubikasi mesin kecil yang berat mesinnya hampir sama dengan bebek Honda astrea Grand ini. Boleh lah kita adu dari segi rancang bangun antara rangka WIN vs Honda GL Pro. Dijamin rangka GL PRO kalah jauh soal tampilan, kekuatan maupun model rancang bangun.
    Di sektor mesin, cc boleh kecil, namun gigi satu Honda Win sangat digdaya di jalanan tanjakan. Maka jangan heran bila banyak yang memodifikasi Honda win menjadi motor trail tanpa sentuh atau ubah sektor gigi rasio.
     Lalu bagiamana dan apa kaitanya dengan potensi kuda besi ini di balap road race Indonesia..??? sabar.. tetap pelan-pelan kita kupas tanpa pisau dari berbagai aspek. Kalau untuk jadi kelas baru di road race, sungguh jauh dari harapan. Bagaimana tidak, anak muda sekarang lebih condong ke balap bebek. Ya.. wajar, karena kasta tertinggi balap lokal sekarang adalah kelas bebek 4 tak.
      Namun tetap saja Honda WIN punya potensi tinggi untuk bisa masuk di kelas road race. Bagiamana caranya…??? Mari kita lihat fakta di lapangan beberapa waktu lalu.
       Event akbar level Asia baru saja digelar di Malang yakni FIM ASIA SUPER MOTO 6 Oktober 2016 yang berlangsung di sirkuit Stadion Kanjuruhan Kepanjen Malang Jawa Timur. Ada yang beda dari balapan yang banyak diikuti pembalap Asia dengan motor-motor garang Trail 250 cc ini, yakni di kelas tambahannya atau supporting class.
sumber : http://roadraceindonesia.com/motor-camat-ini-berpotensi-ramaikan-road-race-di-malang-sukses-jaring-15-peserta/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar